Selasa, 01 Januari 2013

Hingga saat nya kan tiba


 Di suatu pagi yang cerah…
“ hey … Ryu cepat bangun  !, ada yang nyariin tuh “, itulah kata - kata yang membangunkan Ryu dari tidurnya.
“ hmm… ada apaan sih Ji Sun ? orang lagi tidur malah di ganggu ” kata Ryu.
“ itu ada yang nyariin “ kata Ji Sun.
“ hadeh… pagi – pagi gini dah ada yang nyariin, siapa ya ? “ itulah kata – kata yang muncul dalam benak Ryu. Dan ternyata orang yang mencari Ryu adalah yeojachingu nya.

Ryu “ oh… Seon Yung ada apa ? “,
Seon Yung “ loh katanya mau pergi ke taman sama aku ?, tapi kamu kok belum siap – siap ? “.
Ryu pun baru teringat akan janjinya kemarin, lalu Ryu pun bergegas mandi dan bersiap, sementara itu …
Ji Sun “ Seon Yung kamu benar – benar yakin ? “.
Seon Yung “ iya aku yakin, tolong jangan beri tau Ryu tentang penyakit yang aku derita ini ya”.
Ji Sun “ iya, kemarin gimana hasil tes lab nya ? “.
Seon Yung “ oh itu, jadi gini Ji Sun, aku sebenarnya udah parah banget penyakitnya”.
Ji Sun “ terus gimana ?”.
Seon Yung “bulan depan aku harus di operasi, tapi aku ga mau Ryu tau”.
Ji Sun “ kalo begitu, kamu mau kapan aku kasih tau hal ini ke Ryu ?“.
Seon Yung “ kalo operasinya nanti berhasil, biar aku saja yang kasih tau Ryu”.
Ji Sun “ya sudah kalo begitu, aku harap kamu bisa sembuh dari penyakit ini”.
Seon Yung “iya makasih ya”.
Lalu tidak lama Ryu datang dan mengajak Seon Yung untuk berangkat, dan Ryu pun berpamitan dengan Ji Sun. Di sepanjang perjalanan Ryu tidak sama sekali curiga dengan Seon Yung. Padahal Seon Yung sering merasa kecapean setiap kali jalan bersama Ryu.
Ryu “Seon Yung kamu mau minum apa ? biar aku yang beliin”.
Seon Yung “tidak usah, aku pengen neduh aja”.
Ryu “ ya sudah kita duduk – duduk aja di bawah pohon”.

Di bawah pohon, Ryu bercanda tawa dengan Seon Yung.  Gejala penyakit Seon Yung sebenarnya sudah mulai muncul, tetapi karena Seon Yung sangat sayang dan tidak ingin membuat Ryu khawatir, maka Seon Yung hanya bisa duduk diam sambil menanggapi candaan Ryu. Lalu Ryu pun  mengajak Seon Yung pulang, karena Seon Yung sudah terlihat kecapean. Dalam perjalanan pulang Seon Yung sempat tertidur sebentar, tetapi Seon Yung tidak menyadarinya. Ryu pun tidak di beritahu oleh keluarga Seon Yung tentang apa yang sedang terjadi pada Seon Yung.
Pada malamnya Ryu bercerita pada Ji Sun, Ryu akan memberi hadiah special di ulang tahunnya bulan depan nanti, dia akan menyiapkan kejutan paling istimewa.

Ryu “Ji Sun nanti, bulan depan Seon Yung ulang tahun, nah aku mau ngasih hadiah yang special, supaya hari ulang tahun nya jadi hari yang tak terlupakan buat dia”.
Ji Sun kaget dengan perkataan Ryu, karena bulan depan juga Seon Yung akan di operasi.
Ji Sun “oh iya, memang nya kamu mau ngasih hadiah apaan ?”.
Ryu “hmm… aku juga belum tau betul, tapi pengen nya sih aku mau kasih boneka yang ukuran nya gede banget”.
Ji Sun “ oh begitu toh, ya sudah nanti aku bantu tenang aja, memang nya kamu sudah punya rencana nanti mau gimana ?”.
Ryu “nah itu masalah nya, nanti biar aku pikirkan dulu, kalo aku sudah ada rencana nya, aku bakal ngasih tau”.

Tidak biasanya Ryu tidur duluan, mungkin Ryu sangat antusias dengan rencananya. Sebenarnya Ji Sun sangat takut Ryu akan marah padanya, karena tidak memberitahukan hal ini. Ryu sebenarnya sudah pernah di tinggal selamanya oleh yeojachingunya sebelum Seon Yung. Dan kejadian itu memang sudah sangat lama sekali. Tetapi apakah harus Ryu kehilangan  ...
Keesokan harinya ketika Ryu sedang pergi keluar kota, Ji Sun mendatangi Seon Yung, ketika itu Seon Yung sedang check up di  Neonggdo hospital.
Ji Sun “Seon Yung ma’af aku tiba – tiba menghubungi kamu”.
“iya tidak apa – apa, memangnya ada apa ?” kata Seon Yung.
Ji Sun “hmm… begini aku mau nanya, kamu tanggal berapa di operasinya ?”.
Seon Yung “kata dokter nya sih tanggal 12”.
“ hah ??!  tanggal 12, itukan bertepatan sama hari ulang tahun kamu” kata Ji Sun.
“ iya memang begitu, aku juga ga nyangka bakal di hari ulang tahun ku, memangnya kenapa?“ kata Seon Yung.
Ji Sun “ emm… tadinya Ryu… ( hufft Ji Sun langsung tidak melanjutkan kata – katanya).
Seon Yung “Ryu ?, memangnya Ryu kenapa ?”.
Ji Sun “oh bukan, bukan itu. Ya sudah aku Cuma mau nanya itu aja”.
Seon Yung “Ji Sun, ma’af ya mulai besok aku sudah harus menjalani rawat inap, aku juga ga dibolehin wat megang HP sama ortu aku”.
Ji Sun “oh gitu, ya udah nanti aku kalo ada perlu, aku langsung ke sini saja boleh ?”.
Seon Yung “ iya boleh, tapi jangan kasih tau Ryu ya”.
Ji Sun “ iya … (dengan berat hati)”.

Beberapa hari kemudian, Ryu yang telah menyiapkan rencananya, dan memberitahu Ji Sun.
“Ji Sun kamu siap ga nih wat bantuin aku ?” kata Ryu.
Ji Sun “memangnya kamu mau ngasih apa aja ?”.
Ryu “aku sudah siapkan boneka besar ini, terus bunga – bunga mawarnya dan cincin ini akan aku berikan langsung pada Seon Yung, terus aku memakainya bersama  Seon Yung".

Ji Sun hanya tersenyum agar tidak merusak suasana hati Ryu yang sedang bahagia. Lalu tidak disangka Ryu bertanya pada Ji Sun.

Ryu “Ji Sun kenapa ya setiap aku telpon Seon Yung, nomornya selalu ga aktif”.
Ji Sun pun menjawab dengan tenang “masa ?, mungkin dia lagi sibuk atau lagi keluar kali ”.
Ryu “ iya ya benar juga, kalo kamu bertemu dengan Seon Yung di jalan, kasih tau aku ya!”.

Ryu pun pergi ke kamarnya dan menyiapkan semua keperluan surprisenya. Huh… hampir saja Ryu curiga, dan Ji Sun kali ini lagi – lagi berbohong demi Seon Yung.
Hari selanjutnya Ji Sun langsung pergi ke Neonggdo hospital untuk menemui Seon Yung. Ji Sun memberitahu tentang Ryu akan memberikan hadiah di hari ulang tahunnya atau hari Seon Yung akan di operasi, dan Ji Sun meminta Seon Yung untuk menemui Ryu beberapa hari sebelum tiba waktunya untuk di operasi. lalu Seon Yung meminta Ji Sun untuk membawa semua surprise Ryu ke taman Ddeongno, dan Seon Yung meminta Ji Sun untuk memberitahu Ryu untuk datang ke sana. Sungguh sebenarnya Ji Sun sedang mengemban tugas berat demi kebahagiaan Ryu.
Lalu setelah sampai di rumah Ji Sun memberitahu Ryu.
Ji Sun ”Ryu tadi aku bertemu dengan Seon Yung, katanya dia minta kamu pergi ke Ddeongno park, katanya Seon Yung nunggu di sana”.
Ryu “yang bener ?, ya udah aku berangkat dulu“.

Lalu Ji Sun dengan cepat masuk ke dalam kamar Ryu untuk membawa semua persiapan surprise Ryu untuk Seon Yung.
Tidak lama Ryu sampai di taman dan Ryu melihat seorang yeoja duduk di bangku taman, Ryu pun mendatanginya.

Ryu :”Seon Yung ?”.
Seon Yung : “Ryu oppa ~~ “.
“Seon Yung kamu kemana saja, aku kangen banget sama kamu” kata Ryu.
Seon Yung hanya tersenyum, lalu berkata : “iya ma’af aku lagi di rumah kaka, terus HP aku ga kebawa, oh iya katanya Ryu oppa ada sesuatu yang mau di bicarain sama aku ?”.
Ryu terkejut, “ ah bukannya kamu yang… ( Ryu melihat Ji Sun membawa surprisenya di belakang Seon Yung).
Seon Yung yang telah tahu duluan kini sedang berpura – pura. “ ada apa Ryu oppa ?“ kata Seon Yung.
Ryu “oh iya aku baru inget, bentar ya kamu tutup dulu mata kamu, jangan di buka ya!”.

Lalu Ryu pun menyuruh Ji Sun untuk mendekatinya dengan diam – diam, lalu Ryu mengambil cincin yang di bawa oleh Ji Sun dengan tatapan aneh dan penuh dengan kebingungan pada Ji Sun, lalu menyuruh Ji Sun berdiri di belakang Seon Yung.

“nah sekarang kamu buka mata kamu” kata Ryu.
Sungguh Seon Yung pun tidak percaya Ryu akan memberikan sepasang cincin untuknya. Dan Ryu pun memakai kan cincin itu di jari manis Seon Yung.
“Ryu oppa baik banget, cincinnya bagus banget, makasih ya!”kata Seon Yung.

Lalu Ryu pun menyuruh Ji Sun dengan isyarat mata untuk bersiap sambil memegang boneka beruang besar dengan bunga – bunga mawarnya di belakang Seon Yung .

“nah sekarang Seon Yung liat deh di belakang Seon Yung ada apa”.
Lalu Seon Yung pun berbalik dan teriak kesenangan karena Seon Yung sangat menyukai boneka beruang.
“makasih ya Ryu oppa bonekanya gede banget ( sambil memeluk boneka), bunganya  bagus banget, oppa romantis banget makasih ya oppa !” kata Seon Yung.

Lalu setelah itu Ryu pun mengantar Seon Yung pulang, dan Ji Sun langsung pulang ke rumah sendirian.
Malamnya di rumah Ryu sangat senang karena melihat Seon Yung bahagia menerima kejutan darinya. Lalu suasana menjadi hening sesaat…
Ryu “ Ji Sun tadi kamu kenapa bisa bawa hadiah surprise yang udah aku persiapin ?”.
Ji Sun “eh oh… itu.. aku cuman kebetulan aja, soalnya aku dah punya feeling, jadi aku bawa aja hadiahnya gitu he..he… ( sambil panik )”.
Ryu sebenarnya curiga tetapi Ji Sun langsung pergi ke kamarnya dan tidur duluan. Ryu merasa ada yang aneh dengan Ji Sun.
Hari selanjutnya…
Pagi – pagi Ji Sun pergi ke rumah sakit Neonggdo untuk bertemu Seon Yung. Seon Yung sangat gembira, boneka beruangnya di simpan di sampingnya dan cincinnya masih menghiasi jari manisnya. Seon Yung menceritakan rasa bahagia dan betapa senangnya ketika Ryu memberikan hadiah padanya. Seon Yung memberikan sebuah surat untuk Ryu. Surat ini adalah surat yang menggambarkan isi perasaan Seon Yung yang telah menjadi yeojachingu Ryu oppa.
“tolong kasihin surat ini buat Ryu oppa ya, tapi Ji Sun ngasihinnya sesudah hasil operasi aku di umumin ya!,
 Ji Sun jangan buka surat ini apalagi ngebaca surat ini, pokoknya harus Ryu oppa duluan yang buka surat ini, ok!”. Kata Seon Yung.
Ji Sun dengan perasaan yang bercampur aduk menjawab “ iya Seon Yung, tenang aja surat ini pasti akan di kasihin kok”.

Sementara itu Ji Sun tidak tahu bahwa Ryu sedang mencari – carinya. Ryu mencari Ji Sun sampai – sampai Ryu mengelilingi kota untuk mencari Ji Sun. tetapi tetap saja Ryu tidak menemukannya, karena Ji Sun sedang di dalam rumah sakit.
Lalu sore nya Ryu melihat Ji Sun pergi lagi keluar, Ryu mengikutinya sampai Ji Sun berhenti di toko bunga. Di sana Ji Sun membeli bouquet bunga mawar putih dengan sebuah kartu ucapan. Ryu semakin curiga dengan gerak – gerik Ji Sun yang membeli bunga. Lalu Ji Sun masuk ke dalam rumah sakit. Ryu tidak ikut masuk ke dalam Rumah sakit karena harus pergi untuk menyelesaikan urusan yang lainnya. Di rumah Ryu menunggu Ji Sun Sampai malam. Ketika Ji Sun telah sampai di rumah.
Ryu bertanya “Ji Sun kamu abis dari mana ?”.
Ji Sun “oh eh… emm… abis dari temen ( ga nyangka bakal di tanyain )”.
Ryu “jangan bohong !, pasti abis jalan sama yeoja baru ya?”.
Untung lah Ryu menyangka Ji Sun memiliki kenalan yeoja baru, “ eh iya hehe… kok tau ?”kata Ji Sun.

Setelah itu Ji Sun langsung pergi tidur, dan Ryu pun juga tidur. Ryu merasa curiga Ji Sun sering menghilang dan tidak biasanya ia tidak berpamitan. Ryu penasaran dengan yeoja yang sedang dekat dengan Ji Sun.
Sehari sebelum tiba waktu Seon Yung di operasi…
Ji Sun menerima SMS yang menyuruhnya pergi ke daerah Seongdo sore hari atas nama Seon Yung.  Lalu dengan diam – diam Ji Sun pergi meninggalkan Ryu yang sedang  tidur siang. Ji Sun pergi dengan tenang ke Seongdo, karena telah melihat Ryu sedang tidur. Sesampainya di sana Ji Sun melihat Seon Yung dengan raut muka yang sedih.

Ji Sun  “Seon Yung ada apa ?”.
Seon Yung  ”Ji Sun ma’afin aku, aku ga bisa nerima cincin pemberian dari Ryu ini”.
Ji Sun  “lho… memang nya kenapa ?“.
Seon Yung  “aku mendengar pembicaraan dokter dengan orang tua ku, kata dokter kemungkinan keberhasilan operasi nanti itu sangat kecil, soalnya penyakit aku ini sudah parah banget”.
Ji Sun  “ apa !!?... kamu yakin itu kamu dengar sendiri ?”.
“iya Ji Sun ma’af, tolong berikan cincin ini kembali pada Ryu” kata Seon Yung.
Ji Sun “ tapi… aku ga bisa … ( Seon Yung memberikan cincinnya pada Ji Sun dengan paksa)”.
Seon Yung  “tolong Ji Sun, untuk yang terakhir kalinya aku minta tolong”.
Ji Sun “ huft… ( menghela nafas ) baiklah, tapi kenapa ? ( Ji Sun menerimanya karena permintaan terakhir Seon Yung)”.
Seon Yung “supaya Ryu oppa bisa kasih cincin ini sama orang yang ia sayang dan ia cinta, yang bisa selalu mendampingi Ryu oppa setiap saat, karena aku ga bisa selalu ada untuk Ryu oppa”.

Lalu Seon Yung pergi tanpa kata meninggalkan Ji Sun yang terdiam.
Tidak lama setelah Seon Yung pergi, tiba – tiba ada yang memukul Ji Sun dari belakang. Ji Sun tidak tahu siapa yang berani memukulnya, ketika Ji Sun berbalik ternyata yang memukulnya tadi adalah Ryu !. Ryu secara diam – diam mengikuti Ji Sun dari jauh, dan Ryu mendapati Ji Sun berduaan dengan Seon Yung. Ryu yang tidak bisa menahan amarahnya lagi langsung memukuli Ji Sun, dan Ji Sun pun tidak melawan, Ji Sun hanya menerima pukulan keras dari Ryu. Ryu tidak percaya Ji Sun sahabat lamanya telah mengkhianati dirinya. Setelah Ji Sun babak belur karena hantaman Ryu, Ryu pun pergi. Ji Sun pun pulang dengan wajah babak belur. Tetapi Ji Sun tidak pulang ke rumah Ryu, Ji Sun pulang ke rumah Don Gil ( sahabat Ryu juga tapi jarang ketemu ).

 Ji Sun menceritakan semuanya pada Don Gil, dan Don Gil pun mengerti apa yang Ryu rasakan juga beban yang Ji Sun emban.  Sementara itu Ryu hanya sendirian di rumahnya dan menyesali kenapa Ji Sun bisa mengkhianatinya. Ryu tidak mengetahui jika Ji Sun pergi ke rumah Don Gil.
Tak terasa waktu berjalan dan sekarang adalah hari dimana Seon Yung di operasi. Ji Sun datang bersama Don Gil untuk menyemangati Seon Yung. Ji Sun menemui Seon Yung yang sedang menunggu persiapan dokter. Ji Sun meminta Don Gil untuk menghubungi Ryu dan meminta Ryu datang ke Neonggdo hospital karena Seon Yung akan segera di operasi. Don Gil langsung menelpon Ryu dan Ryu terkejut dengan kabar dari Don Gil. Ryu pun pergi ke Neonggdo hospital dengan terburu – buru.
Seon Yung “Ji Sun, kamu ga kasih tau Ryu oppa tentang hal ini kan ?”.
Ji Sun “tidak… aku tidak beritahu Ryu oppa”.
Seon Yung “makasih ya Ji Sun, aku sudah banyak ngerepotin kamu”.
Ji Sun “iya ga apa –apa (dengan senyuman kecil)”.
Tidak lama kemudian Seon Yung di bawa ke ruangan operasi, sementara Ji Sun dengan Don Gil menunggu di luar. Lalu beberapa saat kemudian datanglah Ryu, langkah Ryu terhenti begitu Ryu melihat Ji Sun. Don Gil pun memanggil Ryu, lalu Don Gil menjelaskan apa yang sebenar nya terjadi.
 Ryu “oh jadi Ji Sun, kamu memang sengaja tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya terjadi ?”.
Ji Sun “iya ma’afin aku Ryu, karena ini adalah permintaan Seon Yung”.
Ryu sedih ketika mendengar kata permintaan Seon Yung , Ryu pun menangis karena tak kuasa menahan sedih .
“harus nya kamu kasih tau aku Ji Sun, karna apapun yang terjadi pada Seon Yung, aku harus tau !”.
Ji Sun hanya bisa terdiam karena Ji Sun tau akhir nya akan begini. Lalu Don Gil pun menenangkan keadaan.

Lalu Ji Sun memberikan cincin Seon Yung pada Ryu sambil berkata “Maafin aku Ryu, Seon Yung benar - benar sangat mencintaimu, dia mengembalikan cincin ini karna dia tahu dia tidak bisa selalu ada untuk kamu Ryu”.

Ryu kini baru mengerti, Seon Yung tidak ingin Ryu khawatir dengan penyakit kanker akut yang sedang di deritanya. Ryu menerima cincin itu dengan kesedihan yang amat dalam. Ryu meminta ma’af pada Ji Sun dan Ji Sun juga meminta ma’af pada Ryu.
Beberapa saat kemudian dokter keluar dan memberitahu hasil operasinya. Ryu, Ji Sun, dan Don Gil sangat penasaran dengan hasil nya. Apakah hasil nya baik atau buruk.

Dokter “ma’af kami sudah memberikan yang terbaik untuk pasien Seon Yung”.
Kemudian jasad Seon Yung yang dibawa keluar oleh perawat dari ruang operasi berhenti di hadapan mereka, lalu Ryu memeluk jasad Seon Yung yang tak berdaya. Ryu benar – benar menyesal dan sedih melihat orang yang ia sayang pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Ji Sun dan Don Gil pun ikut larut dengan suasana sedih, tak terasa mereka telah mengeluarkan air mata nya.
Untuk kedua kali nya Ryu ditinggal oleh orang yang ia sayang dan cinta untuk selamanya. Maka oleh karena itu jangan sia-siakan orang yang kamu sayang dan cinta. Jagalah dengan benar cinta yang telah kamu jalin.
Jangan sampai kamu menyesali hal ini.
Say goodbye …  
















1/12/2012   at 12:38 PM
Story by : aryo teguh budi utomo

3 komentar:

Unknown mengatakan...

cerita yg bisa diambil pelajaran!

kim min gi mengatakan...

ini cerita boongan atau nyata??
kok nyesek..

Unknown mengatakan...

bagus yo'..
kamu kayak bikin cerita buat mv bigbang - haru haru gitu.
keep posting, coba bikin cerita yg terinspirasi dari bigbang - lies (ini aku request ceritanya) ^^v