Rabu, 09 Juli 2014

Stay With Me



Cinta … tidak sedikit orang yang berubah karena sisi jeleknya. Tapi semua hal itu bukanlah salah satu sifat dari cinta yang agung. Meskipun ada saja orang yang tidak ingin berpacaran, namun itu bukanlah bahwa ia tidak ingin merasakan keagungan cinta. Cinta tidak harus memiliki, cinta juga tidak harus saling mengerti, dan cinta tidak harus memiliki pasangan yang sempurna. Karena cinta itu sendiri sudah sempurna.
Seorang namja di kota Jeonju berprinsip tentang cinta. Ia tidak akan pernah berpacaran dan ia ingin langsung menikah, namun dengan demikian ia bukan tidak ingin merasakan cinta. Pada suatu saat ia dihadapkan dengan suatu keadaan yang membuat prinsipnya itu goyah.
Kini ia baru mengetahui betapa luar biasa indahnya jika jatuh cinta. Ini adalah cinta pertamanya, sehingga ia tidak bisa banyak berkata apa – apa tentang cinta. Tapi ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya yaitu “tidak adanya hubungan khusus dengan lawan jenis (pacaran)”.
Apakah namja itu akan tetap mempertahankan prinsipnya ? atau bahkan berubah pikiran karena keindahan cinta yang agung ?

Namja itu bernama Hwang Gi Hyuk, ia tidak pernah mengenal status pacaran dan yang lainnya. Gi Hyuk memiliki sifat yang kalem dan serius, tapi dia juga terkenal jutek, cuek dan dingin terhadap yeoja. Gi Hyuk merupakan seorang mahasiswa yang kuliah di Chonbuk University. Ia mengambil jurusan Mechanical Engineering yang kebanyakan isinya hanya namja saja dan sangat sedikit yeoja yang ada di jurusan itu.
Seringkali Gi Hyuk disinggung oleh chingunya yang telah memiliki yeojachingu. Mereka sering mengatakan dan membujuk Gi Hyuk untuk mencari seorang yeoja untuk dijadikan yeojachingunya. Tapi Gi Hyuk menolak saran mereka, menurut Gi Hyuk pacaran itu sangat merugikan dan tidak ada manfaatnya. Karena Gi Hyuk melihat chingunya yang lain yang telah putus dari pacarnya, dan mereka kebanyakan menjadi down mentalnya. Bahkan Gi Hyuk beranggapan jika pacaran itu merusak tali silaturahmi antara 2 insan yang bersangkutan.
Meskipun begitu Gi Hyuk tetap tidak bisa menghindari rasa suka pada lawan jenis. Gi Hyuk sering merasakan sesuatu yang berbeda terhadap lawan jenisnya. Hatinya sering tertarik untuk mendekati yeoja yang disukai Gi Hyuk. Tapi Gi Hyuk orangnya cukup pemalu untuk memulai percakapan atau berkenalan dengan yeoja tersebut.

Singkat cerita Gi Hyuk yang menjalani kehidupannya biasa – biasa saja tanpa kehadiran seorang yeoja yang dialami oleh chingunya yang lain. Dihadapkan pada suatu keadaan yang membuat Gi Hyuk menjadi mabuk kepayang dan serba salah.
Suatu hari Gi Hyuk berangkat ke kampus untuk mengikuti sebuah mata kuliah (mata pelajaran) yang diikuti mahasiswa dari fakultas lain. Sehingga dalam satu mata kuliah itu bercampur aduk beraneka mahasiswa dari berbagai fakultas yang berbeda. Gi Hyuk yang tergolong cuek dan tidak begitu mempedulikan sekitarnya, entah mengapa mata Gi Hyuk terpaku pada seorang yeoja dikelas itu.
Memang bukan yang pertama kalinya mata Gi Hyuk terpana pada seorang yeoja, tapi yang membedakannya adalah baru sekarang ini Gi Hyuk merasakan sesuatu yang amat sangat membuat hatinya bahagia. Seolah – olah hatinya tentram dan sejuk ketika melihat yeoja itu.
Karena Gi Hyuk pemalu maka Gi Hyuk menyimpan perasaan yang bisa membuatnya bahagia itu dalam – dalam. Gi Hyuk tidak berani bertegur sapa dengan yeoja secara tiba – tiba jika tidak ada kepentingan. Takutnya nanti Gi Hyuk disangka cari perhatian.
Gi Hyuk hanya mengikuti pelajaran itu sekali dalam seminggu pada hari kamis. Jadi secara tidak langsung rasa penasaran dan ingin tahu Gi Hyuk tentang yeoja itu terus semakin besar. Tidak ada daya upaya Gi Hyuk untuk menghilangkan rasa penasarannya itu, justru Gi Hyuk meyakinkan bahwa rasanya itu akan berlalu.

Minggu selanjutnya Gi Hyuk tanpa disadari semakin dekat dengan yeoja itu. Seperti memang sudah takdirnya Gi Hyuk untuk mengenal yeoja itu lebih jauh. Gi Hyuk duduk bersebelahan dengan yeoja yang disukainya itu. Tanpa disengaja dan tanpa bertanya Gi Hyuk mengetahui nama yeoja itu. Ternyata namanya adalah Shin Min Chan, begitulah yeoja itu menyahut panggilan absen dari dosen dikelas. Sungguh beruntungnya Gi Hyuk yang dimudahkan oleh takdir dalam perjalanan asmaranya ini.
Gi Hyuk merasa senang karena bisa mengetahui nama yeoja itu tanpa repot – repot menanyakan langsung padanya. Tapi kegembiraan Gi Hyuk tidak terhenti disitu, Gi Hyuk tidak menyangka jika Min Chan meminta tolong padanya. Meskipun Min Chan hanya meminta tolong titip kertas tugasnya dikumpulkan, tapi itu sudah menjadi kegembiraan tersendiri bagi Gi Hyuk.

Hari demi hari berlalu Gi Hyuk masih teringat betapa indahnya rasa yang ia alami mulai pada saat pertama kali sampai sekarang. Rasa itu selalu membuat bahagia Gi Hyuk. Teman – teman Gi Hyuk pun heran melihat Gi Hyuk yang berubah menjadi semangat setiap kuliah. Park Dong Young sebagai temannya Gi Hyuk juga tidak tahu apa yang bisa membuat Gi Hyuk menjadi berubah seperti ini.
Tidak biasanya Gi Hyuk mau pergi kuliah bersama dengan yang lain, tapi kali ini justru ia yang selalu ikut dengan teman yang lain. Sampai – sampai Dong Young berpikir jika Gi Hyuk ini sudah memiliki yeojachingu atau calon yeojachingu. Gi Hyuk tidak pernah mengeluarkan alasan yang sebenarnya setiap kali ia ditanya oleh temannya tentang perubahan dirinya terhadap teman – temannya.
Pada pertemuan berikutnya Gi Hyuk sudah tidak terlalu canggung untuk berbicara dengan Min Chan. Kali ini Gi Hyuk memiliki alasan untuk berbicara dengan Min Chan. Ya meskipun Gi Hyuk masih berbasa basi menanyakan tugas yang disampaikan oleh dosen pada Min Chan. Tapi itu sudah cukup membuat hatinya tenang, bahkan didalam hati ia berkata :

What’s up baby girl ? you especially looking more beautiful today ”
“ How have you been ? it’s awkward between us right now ”
“ I just wondered, everything feels so strange ”

Terkadang terpikirkan oleh Gi Hyuk mengenai sikapnya terhadap yeoja termasuk Min Chan, “apakah aku terlalu dingin ?”, “apakah aku terlalu serius ?” itu adalah sedikit pertanyaan yang timbul dalam benak Gi Hyuk.
Tapi pada saat itu Gi Hyuk mulai menikmati suasana yang ada bersama Min Chan, meskipun mereka hanya mengobrol, tapi bagi Gi Hyuk itu merupakan saat – saat yang sangat ia tunggu dan ia harapkan.
Walaupun Gi Hyuk merasa bahagia dan senang, tapi sikap Gi Hyuk masih sama seperti yang dulu. Gi Hyuk yang jutek, cuek dan mungkin dingin terhadap yeoja. Tapi semua hal itu tidak membuat Min Chan menjadi menjauhinya. Justru Min Chan menanggapi nada dan gaya bicara Gi Hyuk dengan tertawa kecil yang membuat Gi Hyuk malu sendiri.

“ I pretend to be cool and I start talking to you so you won’t be uncomfortable “
“ The atmosphere gets better at our cute jokes “
Even when I get serious sometimes, you just take it lightly “
“ it’s funny because I feel before so empty, but somehow I feel it full again “

Tak terasa waktu telah berlalu dan itu adalah momen yang sangat istimewa bagi Gi Hyuk. Saat pulang pun Gi Hyuk kembali bersama teman – temannya dan berusaha untuk kembali bersikap seperti biasanya agar tidak ada kecurigaan dari temannya.
Min Chan yang menghadapi sikap jutek dan dinginnya Gi Hyuk, justru kebingungan. Min Chan berpikir apa yang seharusnya ia lakukan agar Gi Hyuk bisa tidak terlalu kaku.
Selama perjalanan pulang Gi Hyuk berpikir, apakah mungkin Min Chan juga merasakan hal yang sama seperti Gi Hyuk ?, tapi apakah ini hanya bayangan Gi Hyuk agar apa yang diinginkannya tercapai ? entah lah Gi Hyuk sudah terlalu pusing dengan semua hal indah yang tengah dirasakannya.

Beberapa minggu selanjutnya Gi Hyuk tidak duduk dekat dengan Min Chan, tetapi Gi Hyuk mendapati arah yang tepat ketika ia menghadap ke depannya maka ia langsung melihat lurus kepada Min Chan, dan begitu pun juga Min Chan. Saat itu sedang ada tugas kelompok, oleh karena itu tempat duduknya sesuai dengan kelompoknya masing – masing. Begitu juga dengan minggu selanjutnya Gi Hyuk masih tetap tidak bisa duduk berdekatan dengan Min Chan. Dalam hati Gi Hyuk berkata “meskipun aku tidak bisa berbicara dengan mu, tapi hanya dengan menatap indah wajahmu itu sudah cukup bagiku “.
Setelah beberapa minggu berlalu, pada suatu malam Gi Hyuk mendapat pesan SMS dari seniornya yang bernama Chun Jae Hwa. Ternyata Min Chan masih bersaudaraan dengan Jae Hwa meskipun saudara jauh.

Jae Hwa               “ Assalamu’alaikum Gi Hyuk ssi, Min Chan sudah banyak bercerita tentang kamu padaku, ia bilang padaku kalo dia pengen kenal kamu lebih jauh lagi begitu”
Gi Hyuk              “ Wa’alaikumsalam oh Ne Hyung, iya boleh – boleh saja Hyung, memangnya Min Chan bercerita apa aja sama Hyung tentang aku ? padahal aku sama Min Chan ga begitu deket lho Hyung.
Jae Hwa               “ haha … iya dia bilang kalo kamu itu jutek, dingin, kalo ngomong nadanya serius mulu terus kaku banget sama yeoja di kelas, ya gitu aja dia ceritanya sih “
Gi Hyuk              “ oh begitu Hyung ( lumayan akhirnya dapet info juga )
Jae Hwa               “ aku ga tega ngeliat dongsaeng ku ini galau gara – gara namja haha ”
Gi Hyuk              “ Ne Hyung, iya silahkan aja Hyung, mungkin kalo Min Chan mau mengenal aku lebih dekat, bisa mengobrol dengan ku usai kuliah Hyung”
Jae Hwa               “ oh begitu, ya sudah nanti aku sampaikan ke Min Chan ya, Gomapseumnida Gi Hyuk ssi atas waktunya ya”
Gi Hyuk              “ Ne Hyung Gwenchanahamnida Hyung “

Akhirnya titik terangpun datang, Gi Hyuk bisa menyimpulkan berdasarkan penuturan Jae Hwa Hyungnim, Min Chan kemungkinan besar merasakan perasaan yang Gi Hyuk rasakan juga. Mungkin ini memang sudah ketentuan ilahi yang mengatur segala sesuatunya. Tapi masih ada satu masalah yang mengganjal pikiran Gi Hyuk. Gi Hyuk menyukai Min Chan begitu juga dengan Min Chan, tapi Gi Hyuk tidak mau berpacaran dan tidak mau pula perasaan yang indah ini hilang begitu saja.
Bagaimanakah sikap Gi Hyuk tentang konflik batin perasaan yang tidak sejalan dengan prinsip yang telah dipegang teguh selama ini ? apakah Gi Hyuk akan menyerah begitu saja atau justru akan meninggalkan Min Chan ? satu hal yang pasti adalah Gi Hyuk sekarang tidak mau merasa terlalu yakin jika Min Chan merasakan hal yang sama dengan Gi Hyuk. Karena Gi Hyuk masih belum yakin jika itu semua bisa jadi kenyataan.

Tidak lama kemudian, esok harinya Gi Hyuk menerima pesan baru di cellphonenya. Pesan itu berisikan “Bukan karena aku pengecut, tapi aku benar – benar tidak punya keberanian untuk berhadapan langsung dengan mu”. Itulah sebuah pesan dengan nomor baru di cellphone Gi Hyuk, lalu Gi Hyuk membalasnya

Gi Hyuk              “ maaf ini siapa ? “
Min Chan            “ ini aku Min Chan”
Gi Hyuk              “oh Min Chan ah~, ne gwenchana yo~ kalo kamu belum berani untuk bertemu langsung, mungkin kita bisa lewat SMS ya”
Min Chan            “ Ne Gi Hyuk ah~ “
Gi Hyuk              “ Min Chan ah~ lagi apa ? ”
Min Chan            “ lagi duduk – duduk aja nih di kamar, kamu sih lagi apa ? “
Gi Hyuk              “ aku lagi nyiapin buat kuliah besok, kamu udah makan ? ”
Min Chan            “ tumben inget aku udah makan atau belum”
Gi Hyuk              “hehe ya emang nya ga boleh kalau aku nanyain kaya gitu ?”
Min Chan            “ ya enggak juga sih hehe, udah kok, kamu udah makan ?”
Gi Hyuk              “ iya udah aku juga, kamu ada kuliah jam berapa besok ?”
Min Chan            “ aku besok jam 8.30 pagi ada kuliah, kamu kuliah besok jam berapa emang ?”
Gi Hyuk              “ oh enak dong, aku jam 6 pagi malah huft”
Min Chan            “oh ya udah deh, nanti lagi kita lanjut smsan nya ya, kamu istirahat aja dulu, supaya besok ga kesiangan bangunnya”
Gi Hyuk              “iya deh ga apa – apa, nanti aku sms lagi ya !”
Min Chan            “ Ne met tidur ya”

          Mulai dari situlah Gi Hyuk mulai sering mengawali percakapan dengan Min Chan meskipun lebih sering melewati SMS. Gi Hyuk dengan Min Chan sering sharing tentang pengalamannya masing – masing, tapi Gi Hyuk tetap saja merasa malu jika bertemu dan mengobrol bertatapan langsung dengan Min Chan.
          Sampai tiba suatu saat, Gi Hyuk yang pada hari itu kuliah sampai malam, diberikan sebuah kebahagiaan yang tak terduga. Gi Hyuk bersama Dong Young dan teman – teman yang lain sedang berjalan keluar dari gedung tempatnya kuliah. Mereka semua berjalan santai sambil bercanda tawa melepas kepenatan kuliah mereka.
          Lalu Dong Young menepuk bahu Gi Hyuk, jika Dong Young seperti melihat Min Chan dengan temannya ada di depan mereka. Karena cukup jauh jadi Gi Hyuk menyangka Dong Young salah lihat. Tak lama kemudian, Gi Hyuk terpaku ketika orang yang di depan itu semakin mendekatinya. Ternyata memang benar apa kata Dong Young, jika itu adalah Min Chan bersama dengan Yeon Ho dan yang lain. Gi Hyuk mengenali Yeon Ho karena Yeon Ho juga berasal dari teknik. Maka dengan pertemuan ini Gi Hyuk tidak bisa menghindar dan berbicara langsung dengan Min Chan untuk yang pertama kali.

Gi Hyuk              “ nado hasseo Min Chan ah~”
Min Chan            “oh Gi Hyuk ah~ nado hasseo”
Gi Hyuk              “ Min Chan lagi apa ? kok malem – malem gini masih diluar ?”
Yeon Ho              “ hehe begini Gi Hyuk, tadinya Min Chan ini sudah di kosan, tapi sengaja aku ajak buat jalan – jalan sama yang lain gitu”
Gi Hyuk              “oh gitu, emang lagi santai kah ? sampe jalan – jalan malem begini ?”
Min Chan            “ ga kok Gi Hyuk, aku lagi bosen aja di kosan, kamu baru pulang kuliah ?”
Gi Hyuk              “ iya, ini juga lagi jalan mau pulang bareng sama temen – temen”
Yeon Ho              “ sebenernya sih Min Chan ini lagi nyari seseorang Gi Hyuk ssi, tapi aku juga bingung nyari siapa sampe nyaranin aku buat ke sini”
          Lalu Min Chan menepuk punggung Yeon Ho sebagai isyarat
Gi Hyuk              “oh gitu, memangnya Min Chan lagi nyari siapa sih sampe di bela – belain keluar malem gini ?”
Min Chan            “hmm… sebenernya aku lagi nyari… nyariin kamu Gi Hyuk”
Gi Hyuk              “ oh pantesan aja hehe, aku mengagumi mu dan aku tau kalo kamu juga punya rasa yang sama terhadap ku. Kita sama – sama mengagumi, tapi aku tidak ingin kita ada status PACARAN, kita jalani aja apa adanya untuk sekarang. Yang pasti aku milik mu dan kamu milik ku
Min Chan            “Unn… (sambil mengangguk malu)”
Gi Hyuk              “ aku pulang dulu yah (sambil mengelus kepala Min Chan) annyeong”


          Jujur saja Gi Hyuk tidak bisa menyembunyikan perasaanya terhadap Min Chan, tapi Gi Hyuk juga tidak ingin merasakan kepedihan cinta seperti teman – temannya yang lain. Mungkin inilah jalan yang terbaik menurut Gi Hyuk untuk mengungkapkan nya dengan cara demikian.
          Kini Gi Hyuk merasa lega dengan perasaannya yang terpendam begitu lama, akhirnya telah ia ungkapkan juga. Gi Hyuk berharap agar Min Chan bisa mengerti dengan apa yang ia maksudkan dan berharap agar Min Chan masih tetap mau bersamanya. Meskipun itu pertemuan yang pertama kalinya dengan Min Chan, tapi Gi Hyuk yakin jika Min Chan akan selalu bersamanya.

“ Let Yourself stay in this moment without a word ”
“ When tonight passes, a new day will start ”
“ I only have you, you’re my only love ”
“ Hey don’t hesitate and just as you are, stay with me ”

          Setelah peristiwa malam itu Gi Hyuk semakin sering bertemu dengan Min Chan dan kali ini Gi Hyuk tidak merasa malu sama sekali. Ia telah membuang jauh rasa malunya. Karena Gi Hyuk sekarang telah menjadi namjachingu nya Min Chan, meskipun Gi Hyuk tidak menginginkan status pacaran. Gi Hyuk juga pernah berkata pada Min Chan
          aku dan kamu sama – sama untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain dan berjanji untuk tidak memberikan semua hati kita karena aku takut jika suatu saat kita tidak dipertemukan kembali dan tidak dipersatukan hati kita akan hancur, aku tidak menginginkan hal itu terjadi ”
          Gi Hyuk sekarang lebih sering bersama dengan Min Chan, tapi tidak berarti Gi Hyuk melupakan teman – temannya. Gi Hyuk bersama Min Chan jika ada kesempatan saja. Jika tidak ada kesempatan untuk bersama, ya Gi Hyuk juga tidak akan meninggalkan teman – temannya.
          Bahkan sampai suatu saat Gi Hyuk menyanyikan satu lagu pada Min Chan, Stay with me – Taeyang. Memang benar jika jatuh cinta itu semuanya akan terasa indah dan hal ini juga akhirnya dirasakan oleh Gi Hyuk. Gi Hyuk benar – benar dimabuk asmara untuk pertama kalinya. Tapi meskipun demikian Gi Hyuk tetap pada prinsipnya.

          Pada suatu malam Gi Hyuk mengirim SMS yang berisikan ajakan untuk jogging bareng besok pagi. Alhasil Min Chan pun menerima dengan bahagia ajakan Gi Hyuk itu. Esoknya Gi Hyuk membuat Min Chan menunggu cukup lama. Gi Hyuk kesiangan bangunnya, lalu Gi Hyuk bergegas untuk bersiap dan berangkat. Tak lama berjalan kaki, Gi Hyuk berjumpa dengan teman – temannya satu per satu. Akhirnya Gi Hyuk bersama teman – temannya pergi berjoging di alun – alun kota. Sudah hampir satu jam Gi Hyuk membuat Min Chan menunggu, tapi Gi Hyuk tetap menepati janjinya untuk berjoging bersama dengan Min Chan. Gi Hyuk bertemu dengan Min Chan setelah berjalan kaki dengan teman – temannya. Min Chan terlihat cemberut karena bosan yang menemaninya selama ia menunggu Gi Hyuk.
          Tapi cemberutnya itu hilang setelah Gi Hyuk menemaninya cukup lama dan Min Chan mulai terhibur dengan kehadiran Gi Hyuk. Karena pada saat itu Gi Hyuk bersama teman – temannya, maka Min Chan hanya yeoja sendirian di antara mereka semua. Baguslah jika Gi Hyuk bisa membuat senang dan nyaman Min Chan.
          Gi Hyuk sempat mengatakan beberapa hal untuk lebih meyakinkan Min Chan
rasa kagum itu jangan sampai berubah hingga jika suatu saat kita jodoh, maka rasa itu akan berubah menjadi sayang dan penuh cinta dan aku ingin menjalani masa pacaranku denganmu setelah pelaminan itu tiba. Aku bukanlah orang – orang yang mengumbar janji bersama yeojachingunya. Tapi aku hanya sedikit memberi gambaran kepadamu jika beberapa tahun lagi kita dipersatukan, aku tidak ingin mengutang kata – kata ini lagi sampai kita benar – benar bersatu kelak, karena perjalanan kita masih panjang, tapi yakinlah padaku, rasa kagumku padamu tidak akan tergantikan”

Itulah perkataan yang Gi Hyuk sampaikan pada Min Chan. Entah apa yang dialami Gi Hyuk sampai ia berkata demikian. Yang jelas Gi Hyuk telah merasakan betapa indahnya cinta dan ia tetap memegang teguh prinsipnya. Ya meskipun tidak jauh berbeda, tapi itu adalah ciri khas Gi Hyuk menjalankan kehidupan asmaranya bersama Min Chan.

“ You have the same sad face as me ”
“ Your lips don’t agree but your eyes tell me you want me ”
“ Won’t you stay with me, just come to me ”





Created By : Aryo Teguh Budi Utomo
Back Sound : Taeyang – Stay with me
9 Juli 2014  10:45 PM

1 komentar:

Ibtihaj Itsnaini mengatakan...

ceritanya nyesek banget, romantis,,,
" itulah cinta :-D "