Cinta … tidak sedikit orang yang
berubah karena sisi jeleknya. Tapi semua hal itu bukanlah salah satu sifat dari
cinta yang agung. Meskipun ada saja orang yang tidak ingin berpacaran, namun
itu bukanlah bahwa ia tidak ingin merasakan keagungan cinta. Cinta tidak harus
memiliki, cinta juga tidak harus saling mengerti, dan cinta tidak harus
memiliki pasangan yang sempurna. Karena cinta itu sendiri sudah sempurna.
Seorang namja di kota Jeonju berprinsip tentang cinta. Ia tidak akan pernah berpacaran dan ia ingin langsung
menikah, namun dengan demikian ia bukan tidak ingin merasakan cinta. Pada suatu
saat ia dihadapkan dengan suatu keadaan yang membuat prinsipnya itu goyah.
Kini ia baru mengetahui betapa
luar biasa indahnya jika jatuh cinta. Ini adalah cinta pertamanya, sehingga ia
tidak bisa banyak berkata apa – apa tentang cinta. Tapi ia tetap berpegang
teguh pada prinsipnya yaitu “tidak adanya hubungan khusus dengan lawan jenis
(pacaran)”.
Apakah namja itu akan tetap
mempertahankan prinsipnya ? atau bahkan berubah pikiran karena keindahan cinta
yang agung ?
Namja itu bernama Hwang Gi Hyuk,
ia tidak pernah mengenal status pacaran dan yang lainnya. Gi Hyuk memiliki
sifat yang kalem dan serius, tapi dia juga terkenal jutek, cuek dan dingin
terhadap yeoja. Gi Hyuk merupakan seorang mahasiswa yang kuliah di Chonbuk
University. Ia mengambil jurusan Mechanical Engineering yang kebanyakan isinya
hanya namja saja dan sangat sedikit yeoja yang ada di jurusan itu.
Seringkali Gi Hyuk disinggung
oleh chingunya yang telah memiliki yeojachingu. Mereka sering mengatakan dan
membujuk Gi Hyuk untuk mencari seorang yeoja untuk dijadikan yeojachingunya.
Tapi Gi Hyuk menolak saran mereka, menurut Gi Hyuk pacaran itu sangat merugikan
dan tidak ada manfaatnya. Karena Gi Hyuk melihat chingunya yang lain yang telah
putus dari pacarnya, dan mereka kebanyakan menjadi down mentalnya. Bahkan Gi
Hyuk beranggapan jika pacaran itu merusak tali silaturahmi antara 2 insan yang
bersangkutan.
Meskipun begitu Gi Hyuk tetap
tidak bisa menghindari rasa suka pada lawan jenis. Gi Hyuk sering merasakan
sesuatu yang berbeda terhadap lawan jenisnya. Hatinya sering tertarik untuk
mendekati yeoja yang disukai Gi Hyuk. Tapi Gi Hyuk orangnya cukup pemalu untuk
memulai percakapan atau berkenalan dengan yeoja tersebut.
Singkat cerita Gi Hyuk yang
menjalani kehidupannya biasa – biasa saja tanpa kehadiran seorang yeoja yang
dialami oleh chingunya yang lain. Dihadapkan pada suatu keadaan yang membuat Gi
Hyuk menjadi mabuk kepayang dan serba salah.
Suatu hari Gi Hyuk berangkat ke
kampus untuk mengikuti sebuah mata kuliah (mata pelajaran) yang diikuti
mahasiswa dari fakultas lain. Sehingga dalam satu mata kuliah itu bercampur
aduk beraneka mahasiswa dari berbagai fakultas yang berbeda. Gi Hyuk yang
tergolong cuek dan tidak begitu mempedulikan sekitarnya, entah mengapa mata Gi
Hyuk terpaku pada seorang yeoja dikelas itu.
Memang bukan yang pertama kalinya
mata Gi Hyuk terpana pada seorang yeoja, tapi yang membedakannya adalah baru
sekarang ini Gi Hyuk merasakan sesuatu yang amat sangat membuat hatinya
bahagia. Seolah – olah hatinya tentram dan sejuk ketika melihat yeoja itu.
Karena Gi Hyuk pemalu maka Gi
Hyuk menyimpan perasaan yang bisa membuatnya bahagia itu dalam – dalam. Gi Hyuk
tidak berani bertegur sapa dengan yeoja secara tiba – tiba jika tidak ada
kepentingan. Takutnya nanti Gi Hyuk disangka cari perhatian.
Gi Hyuk hanya mengikuti pelajaran
itu sekali dalam seminggu pada hari kamis. Jadi secara tidak langsung rasa
penasaran dan ingin tahu Gi Hyuk tentang yeoja itu terus semakin besar. Tidak
ada daya upaya Gi Hyuk untuk menghilangkan rasa penasarannya itu, justru Gi
Hyuk meyakinkan bahwa rasanya itu akan berlalu.
Minggu selanjutnya Gi Hyuk tanpa
disadari semakin dekat dengan yeoja itu. Seperti memang sudah takdirnya Gi Hyuk
untuk mengenal yeoja itu lebih jauh. Gi Hyuk duduk bersebelahan dengan yeoja
yang disukainya itu. Tanpa disengaja dan tanpa bertanya Gi Hyuk mengetahui nama
yeoja itu. Ternyata namanya adalah Shin Min Chan, begitulah yeoja itu menyahut
panggilan absen dari dosen dikelas. Sungguh beruntungnya Gi Hyuk yang
dimudahkan oleh takdir dalam perjalanan asmaranya ini.
Gi Hyuk merasa senang karena bisa
mengetahui nama yeoja itu tanpa repot – repot menanyakan langsung padanya. Tapi
kegembiraan Gi Hyuk tidak terhenti disitu, Gi Hyuk tidak menyangka jika Min
Chan meminta tolong padanya. Meskipun Min Chan hanya meminta tolong titip
kertas tugasnya dikumpulkan, tapi itu sudah menjadi kegembiraan tersendiri bagi
Gi Hyuk.
Hari demi hari berlalu Gi Hyuk
masih teringat betapa indahnya rasa yang ia alami mulai pada saat pertama kali
sampai sekarang. Rasa itu selalu membuat bahagia Gi Hyuk. Teman – teman Gi Hyuk
pun heran melihat Gi Hyuk yang berubah menjadi semangat setiap kuliah. Park
Dong Young sebagai temannya Gi Hyuk juga tidak tahu apa yang bisa membuat Gi
Hyuk menjadi berubah seperti ini.
Tidak biasanya Gi Hyuk mau pergi
kuliah bersama dengan yang lain, tapi kali ini justru ia yang selalu ikut dengan
teman yang lain. Sampai – sampai Dong Young berpikir jika Gi Hyuk ini sudah
memiliki yeojachingu atau calon yeojachingu. Gi Hyuk tidak pernah mengeluarkan
alasan yang sebenarnya setiap kali ia ditanya oleh temannya tentang perubahan
dirinya terhadap teman – temannya.
Pada pertemuan berikutnya Gi Hyuk
sudah tidak terlalu canggung untuk berbicara dengan Min Chan. Kali ini Gi Hyuk
memiliki alasan untuk berbicara dengan Min Chan. Ya meskipun Gi Hyuk masih
berbasa basi menanyakan tugas yang disampaikan oleh dosen pada Min Chan. Tapi
itu sudah cukup membuat hatinya tenang, bahkan didalam hati ia berkata :
“
What’s
up baby girl ? you especially looking more beautiful today ”
“ How have you been ? it’s
awkward between us right now ”
“ I just wondered, everything
feels so strange ”
Terkadang
terpikirkan oleh Gi Hyuk mengenai sikapnya terhadap yeoja termasuk Min Chan,
“apakah aku terlalu dingin ?”, “apakah aku terlalu serius ?” itu adalah sedikit
pertanyaan yang timbul dalam benak Gi Hyuk.
Tapi pada saat
itu Gi Hyuk mulai menikmati suasana yang ada bersama Min Chan, meskipun mereka
hanya mengobrol, tapi bagi Gi Hyuk itu merupakan saat – saat yang sangat ia
tunggu dan ia harapkan.
Walaupun Gi
Hyuk merasa bahagia dan senang, tapi sikap Gi Hyuk masih sama seperti yang
dulu. Gi Hyuk yang jutek, cuek dan mungkin dingin terhadap yeoja. Tapi semua
hal itu tidak membuat Min Chan menjadi menjauhinya. Justru Min Chan menanggapi
nada dan gaya bicara Gi Hyuk dengan tertawa kecil yang membuat Gi Hyuk malu
sendiri.
“ I pretend to be cool and I start
talking to you so you won’t be
uncomfortable “
“ The atmosphere gets better at our
cute jokes “
“
Even
when I get serious sometimes, you just take it lightly “
“ it’s funny because I feel before so
empty, but somehow I feel it full again “
Tak terasa
waktu telah berlalu dan itu adalah momen yang sangat istimewa bagi Gi Hyuk.
Saat pulang pun Gi Hyuk kembali bersama teman – temannya dan berusaha untuk kembali
bersikap seperti biasanya agar tidak ada kecurigaan dari temannya.
Min Chan yang
menghadapi sikap jutek dan dinginnya Gi Hyuk, justru kebingungan. Min Chan
berpikir apa yang seharusnya ia lakukan agar Gi Hyuk bisa tidak terlalu kaku.
Selama
perjalanan pulang Gi Hyuk berpikir, apakah mungkin Min Chan juga merasakan hal
yang sama seperti Gi Hyuk ?, tapi apakah ini hanya bayangan Gi Hyuk agar apa
yang diinginkannya tercapai ? entah lah Gi Hyuk sudah terlalu pusing dengan
semua hal indah yang tengah dirasakannya.
Beberapa minggu
selanjutnya Gi Hyuk tidak duduk dekat dengan Min Chan, tetapi Gi Hyuk mendapati
arah yang tepat ketika ia menghadap ke depannya maka ia langsung melihat lurus
kepada Min Chan, dan begitu pun juga Min Chan. Saat itu sedang ada tugas
kelompok, oleh karena itu tempat duduknya sesuai dengan kelompoknya masing –
masing. Begitu juga dengan minggu selanjutnya Gi Hyuk masih tetap tidak bisa
duduk berdekatan dengan Min Chan. Dalam hati Gi Hyuk berkata “meskipun aku
tidak bisa berbicara dengan mu, tapi hanya dengan menatap indah wajahmu itu
sudah cukup bagiku “.
Setelah
beberapa minggu berlalu, pada suatu malam Gi Hyuk mendapat pesan SMS dari
seniornya yang bernama Chun Jae Hwa. Ternyata Min Chan masih bersaudaraan
dengan Jae Hwa meskipun saudara jauh.
Jae Hwa “
Assalamu’alaikum Gi Hyuk ssi, Min Chan sudah banyak bercerita tentang kamu
padaku, ia bilang padaku kalo dia pengen kenal kamu lebih jauh lagi begitu”
Gi Hyuk “ Wa’alaikumsalam
oh Ne Hyung, iya boleh – boleh saja Hyung, memangnya Min Chan bercerita apa aja
sama Hyung tentang aku ? padahal aku sama Min Chan ga begitu deket lho Hyung.
Jae Hwa “
haha … iya dia bilang kalo kamu itu jutek, dingin, kalo ngomong nadanya serius
mulu terus kaku banget sama yeoja di kelas, ya gitu aja dia ceritanya sih “
Gi Hyuk “
oh begitu Hyung ( lumayan akhirnya dapet info juga )
Jae Hwa “
aku ga tega ngeliat dongsaeng ku ini galau gara – gara namja haha ”
Gi Hyuk “
Ne Hyung, iya silahkan aja Hyung, mungkin kalo Min Chan mau mengenal aku lebih
dekat, bisa mengobrol dengan ku usai kuliah Hyung”
Jae Hwa “
oh begitu, ya sudah nanti aku sampaikan ke Min Chan ya, Gomapseumnida Gi Hyuk
ssi atas waktunya ya”
Gi Hyuk “
Ne Hyung Gwenchanahamnida Hyung “
Akhirnya
titik terangpun datang, Gi Hyuk bisa menyimpulkan berdasarkan penuturan Jae Hwa
Hyungnim, Min Chan kemungkinan besar merasakan perasaan yang Gi Hyuk rasakan
juga. Mungkin ini memang sudah ketentuan ilahi yang mengatur segala sesuatunya.
Tapi masih ada satu masalah yang mengganjal pikiran Gi Hyuk. Gi Hyuk menyukai
Min Chan begitu juga dengan Min Chan, tapi Gi Hyuk tidak mau berpacaran dan
tidak mau pula perasaan yang indah ini hilang begitu saja.
Bagaimanakah
sikap Gi Hyuk tentang konflik batin perasaan yang tidak sejalan dengan prinsip
yang telah dipegang teguh selama ini ? apakah Gi Hyuk akan menyerah begitu saja
atau justru akan meninggalkan Min Chan ? satu hal yang pasti adalah Gi Hyuk
sekarang tidak mau merasa terlalu yakin jika Min Chan merasakan hal yang sama
dengan Gi Hyuk. Karena Gi Hyuk masih belum yakin jika itu semua bisa jadi
kenyataan.
Tidak
lama kemudian, esok harinya Gi Hyuk menerima pesan baru di cellphonenya. Pesan
itu berisikan “Bukan karena aku pengecut, tapi aku benar – benar tidak punya
keberanian untuk berhadapan langsung dengan mu”. Itulah sebuah pesan dengan
nomor baru di cellphone Gi Hyuk, lalu Gi Hyuk membalasnya
Gi Hyuk “
maaf ini siapa ? “
Min Chan “
ini aku Min Chan”
Gi Hyuk “oh
Min Chan ah~, ne gwenchana yo~ kalo kamu belum berani untuk bertemu langsung,
mungkin kita bisa lewat SMS ya”
Min Chan “
Ne Gi Hyuk ah~ “
Gi Hyuk “ Min Chan ah~ lagi apa ? ”
Min Chan “ lagi duduk – duduk aja nih di kamar, kamu sih lagi apa ?
“
Gi Hyuk “ aku lagi nyiapin buat kuliah besok, kamu udah makan ?
”
Min Chan “ tumben inget aku udah makan atau belum”
Gi Hyuk “hehe ya emang nya ga boleh kalau aku nanyain kaya gitu
?”
Min Chan “ ya enggak juga sih hehe, udah kok, kamu udah makan ?”
Gi Hyuk “ iya udah aku juga, kamu ada kuliah jam berapa besok ?”
Min Chan “ aku besok jam 8.30 pagi ada kuliah, kamu kuliah besok jam
berapa emang ?”
Gi Hyuk “ oh enak dong, aku jam 6 pagi malah huft”
Min Chan “oh ya udah
deh, nanti lagi kita lanjut smsan nya ya, kamu istirahat aja dulu, supaya besok
ga kesiangan bangunnya”
Gi Hyuk “iya deh ga apa
– apa, nanti aku sms lagi ya !”
Min Chan “ Ne met tidur
ya”
Mulai
dari situlah Gi Hyuk mulai sering mengawali percakapan dengan Min Chan meskipun
lebih sering melewati SMS. Gi Hyuk dengan Min Chan sering sharing tentang
pengalamannya masing – masing, tapi Gi Hyuk tetap saja merasa malu jika bertemu
dan mengobrol bertatapan langsung dengan Min Chan.
Sampai
tiba suatu saat, Gi Hyuk yang pada hari itu kuliah sampai malam, diberikan
sebuah kebahagiaan yang tak terduga. Gi Hyuk bersama Dong Young dan teman –
teman yang lain sedang berjalan keluar dari gedung tempatnya kuliah. Mereka
semua berjalan santai sambil bercanda tawa melepas kepenatan kuliah mereka.
Lalu
Dong Young menepuk bahu Gi Hyuk, jika Dong Young seperti melihat Min Chan
dengan temannya ada di depan mereka. Karena cukup jauh jadi Gi Hyuk menyangka
Dong Young salah lihat. Tak lama kemudian, Gi Hyuk terpaku ketika orang yang di
depan itu semakin mendekatinya. Ternyata memang benar apa kata Dong Young, jika
itu adalah Min Chan bersama dengan Yeon Ho dan yang lain. Gi Hyuk mengenali
Yeon Ho karena Yeon Ho juga berasal dari teknik. Maka dengan pertemuan ini Gi
Hyuk tidak bisa menghindar dan berbicara langsung dengan Min Chan untuk yang
pertama kali.
Gi Hyuk “ nado hasseo Min Chan ah~”
Min Chan “oh Gi Hyuk ah~ nado hasseo”
Gi Hyuk “ Min Chan lagi apa ? kok malem – malem gini masih
diluar ?”
Yeon Ho “ hehe begini
Gi Hyuk, tadinya Min Chan ini sudah di kosan, tapi sengaja aku ajak buat jalan
– jalan sama yang lain gitu”
Gi Hyuk “oh gitu,
emang lagi santai kah ? sampe jalan – jalan malem begini ?”
Min Chan “ ga kok Gi
Hyuk, aku lagi bosen aja di kosan, kamu baru pulang kuliah ?”
Gi Hyuk “ iya, ini
juga lagi jalan mau pulang bareng sama temen – temen”
Yeon Ho “ sebenernya
sih Min Chan ini lagi nyari seseorang Gi Hyuk ssi, tapi aku juga bingung nyari
siapa sampe nyaranin aku buat ke sini”
Lalu Min Chan menepuk
punggung Yeon Ho sebagai isyarat
Gi Hyuk “oh gitu,
memangnya Min Chan lagi nyari siapa sih sampe di bela – belain keluar malem
gini ?”
Min Chan “hmm…
sebenernya aku lagi nyari… nyariin kamu Gi Hyuk”
Gi Hyuk “ oh pantesan
aja hehe, aku mengagumi mu dan aku tau kalo kamu juga punya rasa yang sama
terhadap ku. Kita sama – sama mengagumi, tapi aku tidak ingin kita ada status
PACARAN, kita jalani aja apa adanya untuk sekarang. Yang pasti aku milik mu dan
kamu milik ku”
Min Chan “Unn… (sambil
mengangguk malu)”
Gi Hyuk “ aku pulang
dulu yah (sambil mengelus kepala Min Chan) annyeong”
Jujur
saja Gi Hyuk tidak bisa menyembunyikan perasaanya terhadap Min Chan, tapi Gi
Hyuk juga tidak ingin merasakan kepedihan cinta seperti teman – temannya yang
lain. Mungkin inilah jalan yang terbaik menurut Gi Hyuk untuk mengungkapkan nya
dengan cara demikian.
Kini
Gi Hyuk merasa lega dengan perasaannya yang terpendam begitu lama, akhirnya
telah ia ungkapkan juga. Gi Hyuk berharap agar Min Chan bisa mengerti dengan
apa yang ia maksudkan dan berharap agar Min Chan masih tetap mau bersamanya.
Meskipun itu pertemuan yang pertama kalinya dengan Min Chan, tapi Gi Hyuk yakin
jika Min Chan akan selalu bersamanya.
“
Let Yourself stay in this moment without a word ”
“
When tonight passes, a new day will start ”
“ I
only have you, you’re my only love ”
“
Hey don’t hesitate and just as you are, stay with me ”
Setelah
peristiwa malam itu Gi Hyuk semakin sering bertemu dengan Min Chan dan kali ini
Gi Hyuk tidak merasa malu sama sekali. Ia telah membuang jauh rasa malunya.
Karena Gi Hyuk sekarang telah menjadi namjachingu nya Min Chan, meskipun Gi
Hyuk tidak menginginkan status pacaran. Gi Hyuk juga pernah berkata pada Min
Chan
“
aku
dan kamu sama – sama untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain dan
berjanji untuk tidak memberikan semua hati kita karena aku takut jika suatu
saat kita tidak dipertemukan kembali dan tidak dipersatukan hati kita akan
hancur, aku tidak menginginkan hal itu terjadi ”
Gi
Hyuk sekarang lebih sering bersama dengan Min Chan, tapi tidak berarti Gi Hyuk
melupakan teman – temannya. Gi Hyuk bersama Min Chan jika ada kesempatan saja.
Jika tidak ada kesempatan untuk bersama, ya Gi Hyuk juga tidak akan meninggalkan
teman – temannya.
Bahkan
sampai suatu saat Gi Hyuk menyanyikan satu lagu pada Min Chan, Stay with me – Taeyang. Memang benar
jika jatuh cinta itu semuanya akan terasa indah dan hal ini juga akhirnya
dirasakan oleh Gi Hyuk. Gi Hyuk benar – benar dimabuk asmara untuk pertama
kalinya. Tapi meskipun demikian Gi Hyuk tetap pada prinsipnya.
Pada
suatu malam Gi Hyuk mengirim SMS yang berisikan ajakan untuk jogging bareng
besok pagi. Alhasil Min Chan pun menerima dengan bahagia ajakan Gi Hyuk itu.
Esoknya Gi Hyuk membuat Min Chan menunggu cukup lama. Gi Hyuk kesiangan
bangunnya, lalu Gi Hyuk bergegas untuk bersiap dan berangkat. Tak lama berjalan
kaki, Gi Hyuk berjumpa dengan teman – temannya satu per satu. Akhirnya Gi Hyuk
bersama teman – temannya pergi berjoging di alun – alun kota. Sudah hampir satu
jam Gi Hyuk membuat Min Chan menunggu, tapi Gi Hyuk tetap menepati janjinya
untuk berjoging bersama dengan Min Chan. Gi Hyuk bertemu dengan Min Chan
setelah berjalan kaki dengan teman – temannya. Min Chan terlihat cemberut
karena bosan yang menemaninya selama ia menunggu Gi Hyuk.
Tapi
cemberutnya itu hilang setelah Gi Hyuk menemaninya cukup lama dan Min Chan
mulai terhibur dengan kehadiran Gi Hyuk. Karena pada saat itu Gi Hyuk bersama
teman – temannya, maka Min Chan hanya yeoja sendirian di antara mereka semua.
Baguslah jika Gi Hyuk bisa membuat senang dan nyaman Min Chan.
Gi
Hyuk sempat mengatakan beberapa hal untuk lebih meyakinkan Min Chan
“rasa kagum itu jangan sampai
berubah hingga jika suatu saat kita jodoh, maka rasa itu akan berubah menjadi
sayang dan penuh cinta dan aku ingin menjalani masa pacaranku denganmu setelah
pelaminan itu tiba. Aku bukanlah orang – orang yang mengumbar janji bersama
yeojachingunya. Tapi aku hanya sedikit memberi gambaran kepadamu jika beberapa
tahun lagi kita dipersatukan, aku tidak ingin mengutang kata – kata ini lagi
sampai kita benar – benar bersatu kelak, karena perjalanan kita masih panjang,
tapi yakinlah padaku, rasa kagumku padamu tidak akan tergantikan”
Itulah perkataan yang Gi Hyuk sampaikan pada Min Chan. Entah
apa yang dialami Gi Hyuk sampai ia berkata demikian. Yang jelas Gi Hyuk telah
merasakan betapa indahnya cinta dan ia tetap memegang teguh prinsipnya. Ya
meskipun tidak jauh berbeda, tapi itu adalah ciri khas Gi Hyuk menjalankan
kehidupan asmaranya bersama Min Chan.
“
You have the same sad face as me ”
“
Your lips don’t agree but your eyes tell me you want me ”
“
Won’t you stay with me, just come to me ”
Created By :
Aryo Teguh Budi Utomo
Back Sound :
Taeyang – Stay with me
9 Juli
2014 10:45 PM
1 komentar:
ceritanya nyesek banget, romantis,,,
" itulah cinta :-D "
Posting Komentar